
INTINEWS.CO.ID, KESEHATAN – Apakah sudah mengetahui bahwa Flu dan Pilek itu adalah berbeda?. Terkadang masih ada yang menyamakan kedua penyakit ini, Pilek dan Flu memiliki gejala yang hampir sama.
Berbedanya antara jenis kedua penyakit ini berbeda juga cara penanganannya. Keduanya memiliki cara penularan yang sama, yaitu melalui tetesan atau butiran air yang mengandung virus dari batuk atau bersin. Pilek lebih ringan dari Flu, karena Flu dapat berkembang menjadi Pneumonia.
Baca juga: Virus Corona Jarak Penyebaran Maksimal 6 Meter
Flu atau influenza disebabkan oleh Virus Influenza (tipe A, B, dan C), sedangkan Pilek oleh Virus Rhinovirus. Kasus Flu biasanya terjadi musiman, sedangkan Pilek bisa menyerang kapan saja, terutama ketika pada musim hujan.
Flu adalah infeksi virus pada pernafasan. Influenza datang secara tiba-tiba, berlangsung selama 7 sampai 10 hari, dan biasanya hilang begitu saja (kebanyakan orang total sembuh) namun, bagi orang tua, balita, dan orang dengan imunitas yang lemah, Flu bisa memicu kondisi yang lebih parah dan bahkan mengakibatkan kematian akibat komplikasi.
Berbagai macam Flu, tipe lain dari seperti: Flu Babi (HIN1), Flu Burung (H5N1, H7N9), dan lain-lain.
Jenis baru dari Influenza A/H1N1 menyebabkan wabah pada Juni 2009. Kebanyakan orang terjangkit pada musim gugur dan musim dingin.
Biasanya orang dewasa terjangkit Influenza 2-3 sekali per tahun sedangkan anak-anak bisa mencapai 6-7 kali per tahun. Gejala Flu datang secara tiba-tiba. Tanda dan gejalanya biasanya mulai dari 24 jam sampai 48 jam setelah terpapar virus Flu. Gejala dan Demam terburuk biasanya berlangsung selama 3 sampai 5 hari. Tanda dan gejalanya seperti panas tinggi (mencapai 40° C), panas dingin, nyeri otot, merasa sangat lemah atau lelah, sakit kepala, sakit mata, batuk, bersin, sakit tenggorokan, hidung meler, dan sakit perut (terlebih pada anak-anak dibandingkan orang dewasa). Batuk dan merasa sangat lemah dan lelah bisa bertahan hingga 6 minggu.
Baca juga: Surat Edaran Walikota Tanjungpinang “Mewaspadai Covid-19”
Mungkin ada beberapa tanda dan gejala yang tidak tercantum di atas. Jika Anda mempunyai pertanyaan lebih lanjut mengenai gejala, silakan berkonsultasi ke Dokter.
Flu disebabkan oleh virus yang di klasifikasi sebagai jenis A, B atau C. Jenis A adalah jenis Influenza yang paling umum.
Orang terkena virus ini penyebabnya bisa dengan menghirup udara yang sudah tercemar virus dari orang lain yang terinfeksi (misalnya melalui batuk atau bersin), atau dari menyentuh sesuatu yang sudah disentuh orang yang terinfeksi. Dan Flu bisa terjadi/menyebar melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau memakan daging hewan tersebut.
Ada beberapa faktor risiko untuk Flu, misalnya:
- Usia: Flu musiman cenderung menyerang balita dan orang tua
- Kondisi tempat tinggal: Orang yang tinggal di fasilitas bersama dengan banyak penghuni, seperti panti jompo atau asrama lebih sering terkena penyakit ini
- Sistem kekebalan tubuh lemah, hal ini bisa membuat Anda lebih mudah tertular dan bisa juga meningkatkan risiko terkena komplikasi
- Penyakit kronis: kondisi kronis, seperti Asma, Diabetes, atau jantung, bisa meningkatkan risiko Anda terjangkit komplikasi akibat Influenza
- Hamil: Wanita hamil lebih mungkin untuk terjangkit komplikasi Influenza, terutama dalam trimester kedua dan ketiga
- Kegemukan: Orang dengan Indeks Massa Tubuh (BMI) sebesar 40 atau lebih memiliki peningkatan risiko komplikasi dari Flu.
Flu tidak bisa disembuhkan dengan antibiotik, tetapi pengobatan lainnya bisa mengendalikan gejalanya, dan obat-obatan lain (anti virus) bisa memperpendek durasinya. Untuk mengatasi tidak nyaman, obat non-aspirin, seperti; acetaminophen dan ibuprofen, sirup batuk, dan dengostan bisa digunakan. Jangan memberikan aspirin kepada anak-anak berusia kurang dari 16 tahun karena akan sangat meningkatkan risiko terkena Reye’s Syndrome.
Mandi air hangat atau bantalan pemanas bisa membantu meringankan nyeri otot. Vaporizer bisa membantu menipiskan sekresi, dan berkumur dengan air garam hangat atau obat kumur bisa meringankan sakit tenggorokan. Minum air putih yang banyak adalah yang paling penting.
Dokter akan membuat diagnosis dari gejala-gejala yang Anda alami. Dokter juga bisa melakukan tes untuk memastikan diagnosis tersebut. Tes tersebut bisa melibatkan sampel cairan dari ingus atau menggunakan sampel darah. Dokter juga bisa meminta x-ray untuk mengecek adanya Pneumonia (komplikasi).
Baca juga : Plt. Gubernur Kepri Mendukung Pembangunan Rumah Sakit Khusus Di Galang
Berikut contoh kecil penanganan di rumah pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi Flu:
- Perbanyak cairan dalam tubuh: minum 2 liter air putih setiap harinya untuk mengganti cairan tubuh yang hilang dan konsumsi suplemen vitamin untuk daya tahan tubuh
- Istirahat yang cukup: orang dewasa sehat membutuhkan waktu tidur ideal antara 7- 8 jam sehari untuk memberikan waktu bagi otot dan pikiran beristirahat
- Konsumsi obat penghilang rasa sakit (konsultasi dengan dokter atau apoteker) untuk mendapat obat penghilang rasa sakit, baik resep atau non resep.
Pengobatan yang paling baik adalah periksakan penyakit Anda ke Rumah Sakit atau ke Dokter, banyaklah istirahat dan selalu jaga kebersihan. Konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik ketika Anda terkena penyakit.
@Sumber berita, Net
(Redaksi)