INTINEWS.CO.ID, NASIONAL Sekolah Penggerak merupakan bagian dari program Merdeka Belajar episode 7 yang bertujuan mendorong proses transformasi satuan pendidikan agar dapat meningkatkan capaian hasil belajar siswa secara holistik, baik dari segi kompetensi kognitif maupun non kognitif (karakter) dalam rangka mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wiluijeng Pramestuti, ketika pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI dengan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati di Rumah Dinas Bupati Sragen, (3/9). Foto tangkapan layar di https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/34435/t/Komisi+X+Dorong+Program+Sekolah+Penggerak+Wujudkan+Profil+Pelajar+Pancasila

Demikian Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wiluijeng Pramestuti dalam pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI dengan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, perwakilan Kepala Sekolah SMA, SMP, SD dan PAUD Sragen, serta Sekretaris Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah di Rumah Dinas Bupati Sragen, Jateng, Jumat (3/9/2021).

Politisi PDI-Perjuangan ini menambahkan, Program Sekolah Penggerak (PSP) menyasar kepala sekolah dan guru pada tingkat satuan PAUD, SD, SMP, SMA, dan SLB di 34 provinsi serta pemangku kepentingan pendidikan di tingkat daerah, beserta pengawas/penilik sekolah dan dinas pendidikan di daerah-daerah tersebut.

“Pada APBN 2021, Kemendikbud Ristek RI mengalokasikan anggaran Program Sekolah Penggerak sebesar Rp900,8 miliar yang akan digunakan untuk kegiatan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk mendampingi 10.000 sekolah penggerak yang telah ditetapkan di tahun 2021,” tandas legislator dapil Jateng IV ini.

Baca juga: Anggota DPR RI Khawatir Semakin Merajalela Krisis Lingkungan Hidup

“Untuk itu, lanjutnya, Komisi X DPR RI memandang perlu melakukan kunjungan kerja spesifik bidang pendidikan dasar dan menengah, untuk melihat secara langsung kesiapan sekolah-sekolah yang ditetapkan sebagai sekolah penggerak dan sinergitas antar satuan pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan pendidikan, sebagai elemen pendukung terciptanya ekosistem pendidikan di daerah,” pungkas Agustina.

Sementara itu, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyambut baik kegiatan pengawasan Komisi X DPR RI yang membidangi masalah pendidikan ke Kabupaten Sragen. Yuni menambahkan, Kabupaten Sragen saat ini status pandemi sudah turun ke PPKM Level 3 sehingga beberapa sekolah sudah akan mulai uji coba pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan ketat.

“Selama uji coba tatap muka ini para pelajar saya minta di antar langsung oleh orang tuanya, tidak naik ojek online ataupun angkutan umum dulu serta tidak diperkenankan makan di sekolah. Jam belajar pun masih dibatasi hanya 3 jam,” imbuhnya.

Baca juga: Anggota Komisi III DPR RI Meminta 2 Oknum Anggota Polisi Di Duga Jual Senjata Dan Amunisi Ke Kelompok Kriminal Bersenjata Papua Di Tindak Tegas

Tim Kunspek Komisi X DPR RI dipimpin Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wiluijeng Pramestuti (FPDIP) dan diikuti oleh Abdul Fikri Faqih (Wakil Ketua/FPKS), Mujib Rochmat (Golkar), Muhammad Nur Purnamasidi (Golkar), Bisri Romly (PKB), Sukawijaya Alias Yoyok Sukawi (Demokrat), dan Gus Rojih (PPP).

@Sumber berita, https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/34435/t/Komisi+X+Dorong+Program+Sekolah+Penggerak+Wujudkan+Profil+Pelajar+Pancasila

(Redaksi)