INTINEWS.CO.ID, KOTA TANJUNGPINANG – Nawawi Bin Ahmad, yang merupakan sahabat dari Presiden Republik Indonesia yang Ketiga Prof. Dr.ing. Ir. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, juga salah satu Pelaut senior putra Anambas telah meninggal. Terima kasih yang sebesar-besarnya Pak Walikota Batam Muhammad Rudi.
Nawawi Bin Ahmad kelahiran Kabupaten Anambas pada tanggal 27 Juli 1942, meninggal di RSUD Provinsi Keulauan Riau “Ahmad Tabib” pada tanggal 29 Juni 2022, malam. Dan di kebumikan pada tanggal 30 Juni 2022 dari rumah duka di Jalan Lobam, No.1 Perumnas, Kota Tanjungpinang ke Pemakaman Umum Anggrek Merah.
Nawawi Bin Ahmad adalah saudara kembar dari Aminah Binti Ahmad yang merupakan satu-satunya Perempuan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang mendapatkan penghargaan atas jasanya di bidang pendidikan dalam rangka peringatan hari Kartini 2022 dari Ibu Iriana Joko Widodo dan Ibu Wury Ma’ruf Amin sebagai Pembina Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE).
Baca juga: Apakah Ansar Ahmad Salah Perihal Pemberian Insentif RT RW Dan Kader Posyandu Di Batam?
Kepada awak media ini, Aminah Binti Ahmad panggilan akrabnya “Bunda Aminah” sebagai saudara kembar dari Nawawi Binti Ahmad ini dengan suara parau sedih, bercerita mencurahkan isi hatinya dari lubuk yang terdalam kepada Bapak H. Muhammad Rudi, SE., MM, Walikota Batam, yang saya tidak ketahui sama sekali sebagai Pemimpin yang berbuat ‘memanusikan manusia’ tanpa pamrih menjalankan amanat “Fakir Miskin dan Orang-orang terlantar di pelihara Negara”.
“Saudara kembar saya itu, sebagai pelaut yang pernah lama tinggal di Jerman. Lalu dari situ pindah ke Batam, tahun1990. Pernah beberapa kali berjumpa dengan Pak BJ Habibie, yang sudah berteman sejak di Jerman, dan Pak BJ Habibie ingin bantu dia, namun saudara kembar saya menolak bantuan dari Pak BJ Habibie itu. Di Kota Batam dia tinggal sendiri tanpa ada sanak saudara (sebatang kara), menumpang di sebuah gubuk (hidup terlantar). Saya mendengar berita dia sakit-sakitan, lalu akhir Desember tahun 2021 saya bawa saudara kembar saya itu ke RSUD Kota Tanjungpinang. Disana, Saya tanya saudara kembar saya itu, kamu ada BPJS atau tidak? Jawab dia, tidak ada. Tapi tetap saya masukkan saudara saya itu. Menjadi pikiran beban berat dan harus saya perjuangkan karena dia tidak ada BPJS. Tapi, ketika saya ke apotik di RSUD Kota Tanjungpinang (sambil bawa KTP dia) mau ambil obat dari resep yang diberikan Dokter, di klik nama saudara kembar saya itu ternyata namanya muncul, dia terdaftar di BPJS. Saya salut dan betul-betul sangat berterima kasih kepada Pak Rudi, Walikota Batam yang jelasnya sudah berbuat terhadap semua penduduk Batam yang berbagai macam ragam/corak suku dan bangsa itu. Saya angkat tangan dengan Beliau (Pak Rudi), mengucapkan yang sebesar-bersarnya dan setinggi-tingginya kepada Pak Rudi Walikota Batam itu, telah ciptakan proyek kemanusiaan, dia mengumpulkan orang-orang yang terlantar/miskin itu dan memasukkan mereka ke BPJS, salah satunya ya saudara kembar saya ini,” curahan tulus dari lubuk hati terdalam Bunda Aminah, (30/6).
Mengucapkan sangat berterima kasih kepada Pak Rudi Walikota Batam itu, Bunda Aminah mengucapkan terima kasih juga kepada Para Perawat yang telah berdaya merawat saudara kembarnya itu, baik itu Perawat yang di RSUD Kota Tanjungpinang atau di RSUD Provinsi Kepri.
Selain itu Bunda Aminah juga mengucapkan terima kasih kepada 3 Orang yang telah mengantar papan bunga ucapan turut berduka cita, yaitu:
- Pak Rudy Chua, DPRD Provinsi Kepri.
- Bupati Anambas
- Sekda Anmbas
Kebingungan juga dilontarkan oleh Bunda Aminah kepada “Tim” yang mengaku dari Dinas Sosial Provinsi Kepri entah apa maksud dan tujuan sebenarnya.
“Ketika saudara kembar Saya itu Saya bawa (pindahkan) ke RSUD Provinsi Kepri, Saya melaporkan ke Dinas Sosial Provinsi Kepri. sekitar bulan Mei tahun 2022, mereka (Tim dari Dinas Sosial Provinsi Kepri) yang tiba-tiba datang ke rumah saya. Mereka mancatat, mengambil data, dan sebagainya. Tapi, sampai saat ini meninggal saudara Saya, tidak ada kabar lagi. Kenapa bisa begini?,” jelas Bunda Aminah yang kebingungan entah apa sebenanya maksud dan tujuan tim dari Dinas Provinsi Kepri itu.
(Ogi “Jhenggot”/Redkasi)
