INTINEWS.CO.ID, NASIONAL – Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri Kementerian Sekretariat Negara (Biro KTLN Kemensetneg) mengatur dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) Indonesia untuk melanjutkan pelatihan internasional bertajuk “Pelatihan Internasional tentang Keluarga Berencana Berbasis Kanan”, bertempat di Surabaya.
Pelatihan ini merupakan pelatihan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia untuk Pemerintah Filipina dalam kerangka Kerja Sama Teknik Selatan-Selatan dan Triangular (KSST). Pelatihan yang dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober sd 2 November 2019 ini dihadiri oleh 12 (dua belas) peserta khusus dari Daerah Otonomi Bangsamoro Muslim Mindanao Filipina dan 2 (dua) pengamat yang berasal dari Malaysia.
Mewakili Kepala Biro KTLN Kemensetneg, Ricky Syailendra selaku Kepala Bagian Kerja Sama Teknik Selatan-Selatan dan Segitiga Kemensetneg dalam sambutannya mengatakan pelatihan ini merupakan perwujudan kerja sama Pemerintah Indonesia untuk membantu kerja sama meningkatkan kerja sama antarnegara melalui KSST.
“Saya mengharapkan pelatihan ini dapat membantu Anda.”, Jelas Ricky pada acara pembukaan yang bertempat di Hotel JW Marriot Surabaya, Senin (28 / 10).
Lebih lanjut Ricky menjelaskan apa yang harus dilakukan di Indonesia dalam kampanye Keluarga Berencana dengan menggandeng para pemimpin agama merupakan hal yang vital dalam keberhasilan program perencanaan keluarga di Indonesia dan telah menjadi perhatian internasional.
“Kesuksesan Indonesia inilah yang menjadi latar belakang Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan UNFPA yang rutin mengundang negara-negara dari Afrika dan Asia untuk belajar tentang perencanaan keluarga dari perspektif Muslim sejak tahun 2013”, tambahnya.
Tidak hanya Ricky, Staf Program Nasional UNFPA Indonesia, Samidjo, menyampaikan UNFPA yang sepenuhnya bekerja sama dengan Negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dalam program pengelolaan terkait-program terkait populasi. Samidjo menekankan tiga peran penting pemimpin Muslim dalam perencanaan keluarga, yaitu mengesahkan fatwa, menyediakan pendidikan dan meningkatkan kesadaran terkait keluarga perencanaan kepada para umatnya.
Setali tiga uang dengan Ricky dan Samidjo, Kepala Pusat Pelatihan, Kerja Sama Internasional Kependudukan dan KB, BKKBN, Hermansyah mengatakan pemilihan para pemimpin Muslim di Indonesia diselesaikan pada fatwa-fatwa yang dikeluarkan yang dapat dilakukan hal strategis yang membuat masyarakat menjadi semakin terbuka membutuhkan Pemerintah. Tak lupa Hermansyah juga mengundang banyak pemimpin Muslim yang terlibat aktif pada program-program BKKBN.
Pemilihan Surabaya sebagai tempat pelaksanaan pelatihan ini bukanlah tanpa alasan. Kota ini dikenal sebagai salah satu simbol Islam moderat di Indonesia, dengan nilai-nilai Islam berpadu dengan nilai-nilai tradisional, budaya dan kemasyarakatan. Kota Surabaya juga dikenal sebagai kota yang pemerintah daerahnya serius dalam mendukung penerapan program KB dengan menggandeng ulama sebagai pemimpin komunitas-komunitas Islam yang ada di Surabaya. Kepala Perwakilan BKKBN Prov. Jawa Timur, Yenrizal Makmur menyampaikan Provinsi Jawa Timur memiliki rapor baik dalam hal Total Fertility Rate dengan nilai 2.28, mendekati target nasional sebesar 2.1.
Para peserta akan mendapatkan pelatihan belajar di kelas tentang perencanaan keluarga dan kesehatan dalam perspektif Islam dan juga kunjungan tempat-tempat yang terkait seperti Pesantren, Puskesmas, dan Islamic Centre.
Melalui kemitraan dalam persetujuan KSST, Kemensetneg mengharapkan hubungan antarnegara menjadi semakin solid dan kemitraan strategis antara Indonesia dan negara-negara sahabat menjadi lebih kuat guna meningkatkan pembangunan yang dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah-masalah global. KSST juga menjadi peluang yang baik bagi Indonesia untuk belajar pengalaman pembangunan dari negara lain.
@Sumber berita&foto, https://www.setneg.go.id/baca/index/pemerintah_indonesia_dan_unfpa_adakan_pelatihan_
(Redaksi).
