INTINEWS.CO.ID, KOTA TANJUNGPINANG – Bagian I Polemik Hotel Purajaya, SAS Joni Kecam Keras Pernyataan Basyaruddin Idris alias Oom. Hotel Purajaya Beach Resort merupakan salah satu hotel “lama” di Batam. Persoalan Perobohan Hotel ini pun sudah dibicarakan di Komisi III DPR RI yang langsung dipimpin Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, Rabu (26 Feb. 2025).

Said Ahmad Syukri atau lebih terkenal “SAS Joni” yang saat ini merupakan Panglima Daerah (Pangda) Gerakan Anak Melayu Negeri Riau (GAM NR) Tanjungpinang, Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Polemik Hotel Purajaya ini bukan tidak beralasan ketika SAS Joni angkat bicara. SAS Joni kecam keras pernyataan Basyaruddin Idris atau lebih dikenal “Oom” yang pernah sebagai Anggota Timsus Gubernur Kepri, atau sekarang Tim Percepatan Pembangunan Pemprov kepri.

Perihal tersebut melalui WhatsApp (WA) SAS Joni kepada Awak media ini pada hari ini Kamis (27/3), menilai Basyaruddin Idris alias Oom tidak mengetahui persis mengenai permasalahan Hotel Purajaya. Sehingga dengan mudahnya mengatakan, nama Melayu dijual demi kepentingan bisnis lahan.
“Pernyataan itu sangat tidak pantas dan tidak layak disampaikan seorang Ketua GM BP3KR yang juga pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri,” ujarnya, Kamis (27/3/2025).
Baca juga: Basyaruddin Idris Alias Oom Menantang Rudi Ketua BP Batam
Sas Joni menyebut, Hotel Purajaya merupakan bagian dari sejarah Melayu di Kota Batam. Tentunya, perobohan Hotel Purajaya yang diduga dilakukan oleh PT Pasifik Estatindo Perkasa tanpa perintah pengadilan sangat melukai sejumlah Tokoh dan Anak Melayu Tempatan.
“Itu’kan usaha anak Melayu khususnya di bidang perhotelan. Kita harus bangga sebagai anak Melayu Kepri. Namun dengan adanya persoalan perobohan Hotel Purajaya, hal ini bisa dianggap merugikan Masyarakat Adat dan menghilangkan bagian dari sejarah daerah,” ucap SAS Joni.
SAS Joni juga, mempertanyakan jiwa melayu Basyaruddin Idris alias Oom? Bukankah semestinya Dia bersikap membela marwah anak tempatan?
“Mungkin permasalahan Hotel Purajaya ini sekedar urusan bisnis semata. Kita harus memperjuangkan usaha di atas tanah air sendiri. Datok Basyaruddin Idris harus tahu tonggak sejarah,” terang SAS Joni.
Baca juga: Penambang Dan Tokoh Masyarakat Serta LSM Yang Menolak Rencana Relokasi Pelabuhan Kuning Penyengat
Lanjut SAS Joni sebagai informasi, pihak manajemen Hotel Purajaya saat ini sedang melakukan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Masyarakat Adat Melayu Kota Batam dan DPR RI komisi XI guna menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi.
Permasalahan Hotel Purajaya yakni perobohan gedung bersejarah, dugaan mafia lahan, serta perselisihan antara BP Batam dan PT Dani Tasha Lestari, tutup SAS Joni.
Awak media ini sudah berupaya melakukan konfirmasi kepada Basyaruddin Idris alias Oom melalui panggilan WA dan pesan WA mengenai hal ini. Namun Basyaruddin Idris alias Oom menulis pesan,
“Tak perlu ditanggapi. Anggap aja angin berlalu,” tulis pesan WA Basyaruddin Idris alias Oom kepada Awak media ini, Kamis (27/3).
(Redaksi/Ogi “Jhengghot”)