KESEHATAN, UP DATE

Berhubungan Seks Saat Hamil Tua, Amankah?

Amankah Berhubungan Seks Saat Hamil Tua?.

INTINEWS.CO.ID, KESEHATANSaat usia kehamilan semakin bertambah, posisi janin sudah semakin turun dan perut semakin besar, amankah kita melakukan hubungan seks dengan pasangan?.

Menurut Monica Foreman, MD, dokter kebidanam dan kandungan Montefiore Medical Center in the Bronx, N.Y, sebenarnya berhubungan seks pada saat hamil, aman-aman saja selama Anda dan kehamilan Anda sehat dan dilakukan dengan nyaman.

Namun tidak semua pasangan nyaman melakukannya. Perut yang semakin berat dan besar, membuat beberapa wanita merasa cepat lelah. Di kondisi demikian, seks adalah hal terakhir yang mereka inginkan. Para calon ayah pun ada yang merasa tidak percaya diri. Mereka takut menyakiti bayinya.

“Jika seorang calon ayah merasa takut, biasanya saya katakan kepada mereka untuk tenang. Hubungan seks tidak akan melukai bayi. Di dalam tubuh calon ibu, ada semacam ‘telur’ yang melindungi ‘bantal’ dan ada semacam ‘bantal’ lagi yang melindungi janin. Tidak ada cara bagi calon ayah menyakiti bayinya,” kata  Salasche.

Namun demikian, ada hal yang perlu Anda ingat. Orgasme bisa memicu pelepasan prostaglandin yang secara teori bisa menyebabkan kontraksi. Pada usia kehamilan 40 minggu, seks mungkin jadi menyakitkan.

Hal-hal lain yang menyebabkan seks berisiko tidak aman dilakukan adalah jika Anda memiliki kondisi:

  1. Plasenta previa, kondisi di mana plasenta menutupi seluruh atau sebagian serviks. Ketika kelamin pria menyentuh serviks atau Anda mendapat orgasme, ini dapat membuat trauma plasenta dan pendarahan.
  2. Pendarahan kelamin wanita
  3. Ketuban pecah. Jika ini terjadi, bayi Anda tidak lagi terlindung dari infeksi.
  4. Pernah keguguran
  5. Cervical insufficiency

Posisi Berhubungan Seks Saat Hamil Tua.

Posisi klasik pria di atas tidak lagi nyaman saat hamil tua. Bereksplorasilah untuk menemukan posisi yang paling nyaman dan aman. Anda bisa mencoba doggy style atau spoon (menyamping, pria di belakang).
Wanita hamil tua tidak dianjurkan berhubungan seks dengan posisi berbaring karena uterus bisa menekan pembuluh darah besar dan menyebabkan tekanan pada pelvik dan rasa sakit, jellas Salasche.
Berbaring juga bisa menyebabkan sindrom hipotensif supine, yang memicu perubahan denyut jantung dan tekanan darah, menyebabkan pusing dan gejala ketidak nyamanan lain.

Sebaiknya hindari Oral Seks, kata Foreman. Karena berisiko mengakibatkan emboli udara atau gelembung udara masuk ke paru-paru, dan bisa berakibat fatal.

Jika pria Anda (mungkin) menderita infeksi menular seksual atau menjalankan hubungan seks berisiko, sebaiknya Anda menggunakan kondom untuk mengurangi risiko penularan, atau tidak berhubungan seks sama sekali sebelum pria Anda dinyatakan aman oleh dokter yang berkompeten.

Ditinjau oleh: dr. Deffy Leksani Anggar Sari

@Sumber foto&berita, https://www.honestdocs.id/amankah-

(Redaksi).

Loading

Tinggalkan Balasan