INTINEWS.CO.ID, NASIONALJakarta, Presiden Joko Widodo mengemukakan, ekonomi syariah memiliki potensi yang besar di tingkat global, di tingkat dunia. Mengutip Menteri Bappenas, Presiden mengatakan, potensi itu di tahun 2023 akan mencapai USD 3 Triliun atau kurang lebih Rp45.000 Triliun.

“Saya enggak bisa bayangkan angka seperti itu karena yang kita kelola APBN kita sekarang ini kurang lebih 2.000 lebih sedikit,” kata Presiden saat menyampaikan sambutan pada peluncuran Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024 di Ruang Djunaedi Hadisumarto, Gedung Saleh Afiff Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta Pusat, Selasa (14/05/2019) sore.

Menurut Presiden, ini adalah sebuah kekuatan besar yang harus dilihat dan mulai dipikirkan, untuk mengambil peluang ekonomi yang begitu besar ini.

Namun sayangnya, lanjut Presiden, menurut Global Islamic Economy Indicator, di tahun 2018 Indonesia ini masih menempati urutan yang ke-10 dalam peringkat negara-negara yang menyelenggarakan ekonomi syariah. Menurut Presiden, posisi Indonesia masih jauh di belakang Malaysia, Uni Emirat Arab, Bahrain, Arab Saudi, Oman, Yordan, Qatar, Pakistan, dan Kuwait. “Inilah pekerjaan besar kita bersama-sama,” ujar Presiden.

Presiden menegaskan, saatnya telah tiba untuk membangkitkan potensi ekonomi syariah di Indonesia, dan menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia, karena Indonesia memang negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Presiden meyakini, ekonomi syariah juga bisa turut mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan rakyat, mendorong keadilan sosial, dan juga melestarikan lingkungan. Hal tersebut, lanjut Presiden, juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dilakukan.

Untuk itulah, di awal tahun, menurut Presiden, pemerintah telah membentuk manajemen eksekutif KNKS (Komite Nasional Keuangan Syariah), yang akan turut mengawal pelaksanaan dari Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia ke depan.

“Jadi ada yang mengawal, agar setiap perkembangan itu, setiap progres itu bisa kita cek dan kita ikuti terus,” sambung Presiden.

Dengan meluncurkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024, Presiden menilai, Indonesia melakukan lompatan besar untuk menguatkan ekosistem ekonomi syariah Indonesia, karena membangun ekosistem ini yang memang paling sulit.

“Masterplan yang akan menjadi panduan kita semua untuk dijalankan dalam pelaksanaannya, untuk dimonitor progres perkembangannya, untuk dipastikan untuk kita memastikan pencapaian-pencapaiannya,” tutur Presiden.

Presiden menegaskan, pemerintah akan terus menguatkan rantai nilai halal dengan fokus pada sektor makanan dan minuman, fashion, pariwisata, media, rekreasi serta farmasi dan kosmetika. Dan sebagai pendukungnya, pemerintah juga akan menguatkan keuangan syariah. “Kita akan terus kuatan UMKM kita, kita akan kuatkan ekonomi digital kita,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Negara mengaku sangat senang sekali mendengar bahwa sekarang sudah ada marketplace yang tidak hanya 1-2 menawarkan produk-produk halal.

“Saya kira ini menjadi sebuah step untuk kita memasarkan produk-produk kita yang sudah banyak. Sehingga kita tidak hanya menjadi negara konsumen terbesar produk halal global tetapi juga menjadi produsen terbesar dari produk-produk hal-hal yang akan masuk ke negara-negara lain,” tutur Kepala Negara.

Menurut Kepala Negara, sekarang sudah banyak yang fokus misalnya di fashion muslim. Ia melihat dari sisi desain kelasnya sudah betul-betul kelihatan sekali, masuk ke kelas menengah atas. Di desain dengan sangat rapi dan bagus, menurut Presiden, harganya jika dilihat juga sangat kompetitif.

“Hal-hal seperti ini yang saya kira harus kita berikan ruang sehingga bisa memajang produk-produk itu di marketplaceIndonesia dan kemudian dimasukkan kepada jaringan marketplace global/global marketplace,” tutur Kepala Negara.

Presiden percaya bahwa ketika semua berkomitmen menjalankan masterplan ekonomi syariah Indonesia ini, maka Indonesia akan segera menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia.

Selanjutnya dengan mengucap bismillahirrahmannirrahim, Presiden secara resmi meluncurkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Ma’ruf Amin, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Mensesneg Pratikno, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan pimpinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

(Sumber foto&berita, https://www.kominfo.go.id/content/detail/18717/presiden-saatnya-bangkitkan-potensi-ekonomi-syariah/0/berita)