INTINEWS.CO.ID, PENDIDIKAN&IPTEK – Untuk bisa memainkan dengan baik alat musik apapun itu ada 2 hal yang bisa diperhatikan bakat dan latihan yang konsisten, tidak berbakat, mengasah-nya dengan berusaha latihan secara terus menerus (jangan bosan).
Alat musik ini berasal dari Inggris dan ada sejak abad ke-16, merupakan jenis alat musik keluarga perkusi yang terbuat dari batang logam, biasanya baja tetapi kadang-kadang logam lain seperti berilium copper (tembaga), di tekuk menjadi bentuk Segitiga, di bagian atasnya terikat tali untuk memegang.
“Secara teoretis merupakan instrumen nada yang tidak terbatas, karena nada fundamentalnya dikaburkan oleh nada nonharmoniknya.”
Alat musik Triangle dengan cara di pukul dengan menggunakan Stick yang berukuran kecil (terbuat dari bahan besi). Suara yang dihasilkan biasanya seperti “ting~“. Triangle termasuk jenis alat musik ritmis, dan tidak bernada.
Triangle tipe alat musik idiofon, dan dianggap sebagai alat untuk memoles melodi dengan suara yang kuat namun jelas, terutama dalam karya kontemporer, keindahan segitiga bisa dirasakan, dan sebagai instrumen perkusi, telah banyak digunakan di tingkat orkestra.
Selain triangle, ada juga alat musik tradisional yang bisa di bilang alat musik tidak bernada, seperti:
- Tamborin,
- Marakas,
- Kastanyet
- Kongo.
Salah satu dari sudut Triangle pasti ada yang tidak menyatu yang menyebabkan instrumen menjadi tidak stabil dan suaranya berdengung tinggi. Di era modern, triangle tidak berubah bentuknya, yang bervariasi hanyalah stick (alat pukul) saja.
Dengan cara di pukul Triangle akan bergetar, tapi ketika kita menekan salah satu ujungnya nanti alat musik ini akan berhenti mengeluarkan suara. Jarang sekali ada orang yang memainkan alat musik ini secara solo. Jika ada-pun mungkin ia hanya berlatih jam, Triangle tidak terlalu berat dan mudah di bawa.
“Penggunaan triangle biasanya hanya sebatas alat musik bantu pada instrumen atau paduan suara. Ada juga yang menggunakannya untuk penentu intro dan mengatur tempo musiknya.”
(Redaksi)
