INTINEWS.CO.ID, PROVINSI KEPRI – Jakarta, Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis beberapa indikator strategis terkini terkait: (1) Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Desember 2020, dan (2) Perkembangan Upah Pekerja/Buruh Desember 2020.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPS, Suhariyanto dalam siaran persnya di BPS, Jum’at, (15/01/2021). Berikut disampaikan ringkasan hasil siaran pers tersebut:
I. PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR, DESEMBER 2020
Perkembangan Ekspor
- Nilai ekspor Indonesia Desember 2020 mencapai US$16,54 miliar atau meningkat 8,39 persen di banding ekspor November 2020. Demikian juga dibanding Desember 2019 meningkat 14,63 persen.
- Ekspor non migas Desember 2020 mencapai US$15,52 miliar, naik 7,06 persen di banding November 2020. Demikian juga jika di banding ekspor non migas Desember 2019, naik 16,73 persen.
- Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Desember 2020 mencapai US$163,31 miliar atau menurun 2,61 persen di banding periode yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor non migas mencapai US$155,00 miliar atau menurun 0,57 persen.
- Ekspor non migas Desember 2020 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$3,32 miliar, di susul Amerika Serikat US$1,87 miliar dan Jepang US$1,25 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 41,50 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,27 miliar.
Baca juga: “Menteri Perdagangan Langkah Salah Beri Wewenang Penuh Ke Swasta Untuk Mengimpor Gula”
Perkembangan Impor
- Nilai impor Indonesia Desember 2020 mencapai US$14,44 miliar atau naik 14,00 persen dibandingkan November 2020. Sementara jika dibandingkan Desember 2019 turun 0,47 persen.
- Impor migas Desember 2020 senilai US$1,48 miliar atau naik 36,57 persen dibandingkan November 2020, namun jika dibandingkan Desember 2019 turun 30,54 persen.
- Impor non migas Desember 2020 mencapai US$12,96 miliar atau naik 11,89 persen dibandingkan November 2020. Demikian pula jika dibandingkan Desember 2019 naik 4,71 persen.
- Tiga negara pemasok barang impor non migas terbesar selama Januari–Desember 2020 adalah Tiongkok senilai US$39,35 miliar (30,91 persen), Jepang US$10,63 miliar (8,35 persen), dan Singapura US$8,12 miliar (6,38 persen). Impor non migas dari ASEAN senilai US$23,41 miliar (18,39 persen) dan Uni Eropa senilai US$10,09 miliar (7,92 persen).
- Nilai impor seluruh golongan penggunaan barang selama Januari–Desember 2020 turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan terjadi pada golongan barang konsumsi (10,93 persen), bahan baku/penolong (18,32 persen), dan barang modal (16,73 persen).
Baca juga: Di Buka Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12
II. PERKEMBANGAN UPAH PEKERJA/BURUH, DESEMBER 2020
- Upah nominal buruh/pekerja adalah rata-rata upah harian yang di terima buruh sebagai balas jasa pekerjaan yang telah dilakukan.
- Upah riil buruh/pekerja menggambarkan daya beli dari pendapatan/upah yang di terima buruh/pekerja.
- Upah riil buruh tani adalah perbandingan antara upah nominal buruh tani dengan indeks konsumsi rumah tangga perdesaan, sedangkan upah riil buruh bangunan adalah perbandingan upah nominal buruh bangunan terhadap indeks harga konsumen perkotaan.
- Upah nominal harian buruh tani nasional pada Desember 2020 naik sebesar 0,13 persen di banding upah buruh tani November 2020, yaitu dari Rp.55.848,00 menjadi Rp.55.921,00 per hari. Sementara itu, upah riil buruh tani mengalami penurunan sebesar 0,45 persen.
- Upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada Desember 2020 naik 0,01 persen di banding November 2020, yaitu dari Rp.90.807,00 menjadi Rp.90.816,00 per hari. Sementara upah riil mengalami penurunan sebesar 0,44 persen.
@Sumber berita&foto, https://kepriprov.go.id/home/berita/5136
(Redaksi)