INTINEWS.CO.ID, SDM UNGGUL – Berbagai macam perjuangan Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga, yang terakhir mereka turut aksi mendemo Kepala BP Batam di depan kantor BP Batam, Batam Centre, Kota Batam, tertanggal 23 Agustus 2023 yang lalu. Namun, pada hari Senin, Tanggal 28 Agustus 2023, Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga di Kota Tanjungpinang tampak sibuk hilir mudik. Pra-aksi 7 Jenderal Lapangan Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga simulasi diksi.

Pra-Aksi 7 Jenderal Lapangan Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga Simulasi Diksi
Ada apa ya pada hari Senin pagi, 28 Agustus 2023, di Kedai Kopi Batu 10, lantai 2, Kec. Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, tampak beberapa Penggawa Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga kumpul disini?, Kota Tanjungpinang. Foto, Ogi “Jhenggot”, (28/8).

‘Pembusukan’ atau apapun itu bukan hal yang aneh dalam suatu perjuangan ketika ada hal ihwal yang diluar perencanaan sudah beredar dan menjadi isu perbincangan khalayak ramai, khususnya masyarakat di Provinsi Kepri ucap Syahrial Hendri Ketua Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga Kota Tanjungpinang-Kabupaten Bintan, ketika dikonfirmasi oleh awak media ini pada hari Senin, 28 Agustus 2023, di salah satu Ruko (lantai 2) di Batu (Km) 7, Kecamatan Tanjungpinang Timur, terkait hal beredarnya di media sosial (medsos) ‘WA’ dan sebagainya, seperti suatu surat yang diduga merupakan surat aksi demo yang akan dilaksanakan oleh Lembaga Kesultanan Riau Lingga.

Baca juga: Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga Tolak Penggusuran, Gubernur Ansar Jangan Pengecut Untuk Membela Identitas Budaya Ulayat Melayu Kepulauan Riau

Pra-Aksi 7 Jenderal Lapangan Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga Simulasi Diksi
Pada hari Senin, 28 Agustus 2023, menjelang siang, juga tampak Syahrial Ketua Lembaga Adat kesultanan Riau Lingga dan Dedi Sekretarisnya, mejelang siangtampak di Kantor RRI, jalan A. Yani. Foto, Ogi “Jhenggot”, (28/8).

Syahrial Ketua Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga Kota Tanjungpinang-Kabupaten Bintan, merasa keheranan dengan beredarnya surat itu dan menjadi perbincangan hangat.

“Saya sendiri tidak tahu dengan beredarnya surat itu, yang Saya juga dapat dari WA, dan banyak kawan-kawan di garis perjuangan bertanya kepada Saya, bahkan dari APH bertanya juga kepada Saya. Ini aneh, karena Kami itu belum mengirim surat apapun ke instansi apapun terkait prihal aksi demo, dan surat itu yang katanya menjadi pembicaraan hangat khalayak ramai di berbagai WAG” terang Syahrial, (28/8).

Lanjut Syahrial menerangkan bahwa Saya sangat percaya dengan SDM di Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga di setiap sektor terus berjuang sesuai tusi (tugas dan fungsi) apa yang menjadi tanggung jawab Mereka.

“Sampai saat ini 100% kepercayaan Saya kepada SDM di Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga. SDM Kami di tiap-tiap sektornya sudah sangat berpengalaman dalam berorganisasi. Saya berkenyakinan apapun yang Kami perjuangkan hanya ada satu kata, lawan kezaliman!,” tegas Syahrial.

Baca juga: Lembaga Adat Kesulatanan Riau Lingga Merasakan Perjuangan Konsisten Masyarakat Rempang Tolak Penggusuran

Pra-Aksi 7 Jenderal Lapangan Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga Simulasi Diksi
Tampak pada hari Senin malam, 28 Agustus 2023, 7 “Jenderal Lapangan” (Jenlap) Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga Simulasi Diksi, di ruko lantai 2, Batu (Km) 7, Kec. Tanjungpinang Timur.

Syahrial menerangkan bahwa Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga yang memperjuangkan Perda Adat Dan Ulayat Khazanah Tradisional Melayu Kepulauan Riau (Kepri) terus di gesa, begitu juga selalu konsisten turut serta menolak relokasi/penggusuran Rakyat di Rempang Galang, 16 titik Kampung Tua.

“Surat aksi untuk berdemonstrasi sudah dilayangkan barusan hari ini, Senin, (28/8). insyallah semua berjalan sesuai harapan Kami. Seperti disini, malam ini, bisa dilihat sendiri suasana yang konsultatif dapat menciptakan hubungan baik antara Kami menuju progresif garis perjuangan. Setiap WNI di Negara Kesatuan Republik Indonesia berhak menyuarakan pendapat, kehidupan berdemokrasi adalah hal yang hakiki. Jadi Kami selalu ada dan siap menjadi garda terdepan bagi masyarakat yang memperjuangkan apa yang menjadi hak tradisionalnya. Jika nanti terdapat tiap-tiap elemen/organisasi/mahasiswa/masyarakat bersatu berjuang menyuarakan aspirasinya terkait ini dimanapun, itu adalah hak Mereka. Dan Kami, Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga tidak bisa melarang Mereka. Jadi harapan Saya kepada setiap Kepala Daerah dan Pimpinan Institusi Negara di Tanah Melayu ini, yaitu, ayolah jangan cuek persoalan Pelestarian Kebudayaan. Kita tidak bisa menepis bahwa Republik Indonesia ini merdeka salah satunya karena setiap masyarakat adat/tradisonal suku dan bangsa di Nusantara ini. Jadi jangan pernah tidak memerdekakan masyarakat adat/tradisonal suku dan bangsa di nusantara ini menyatakan apa yang menjadi hak tradisional Mereka,” terang Sayahrial, (28/8).

Baca juga: Sikap Tegas Pengurus Kesultanan Riau Lingga Di Tanjungpinang Tolak Indikasi BP Batam Menggusur Warga Rempang

Menurut Syahrial adanya investasi itu sangat bagus sekali, namun jika ada investasi yang berbuat sewenang-wenang merusak bahkan menghilangkan suatu ulayat khazanah tradisional suku tempatan berkewajiban Kita tolak, yang Kita lawan karena Mereka tidak menjunjung tinggi kearifan lokal !!!

Menutup wawancaranya, Syahrial berpesan,

“Rakyat jangan pernah melupakan, Otonomi Daerah, kewenangan Daerah Otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Wilayah Administrasi, wilayah kerja Gubernur selaku wakil Pemerintah,” terang Syahrial.

Pada intinya Syahrial Hendri Ketua Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga Kota Tanjungpinang-Kabupaten Bintan mengingatkan Gubernur Ansar Ahmad untuk melakukan:

  • Pembentukan Perda adat dan ulayat khazanah tradisional Melayu Kepri yang dulunya merupakan Kesultanan Riau Lingga sesegera mungkin.
  • Membuat Pergub terkait hal itu sembari menunggukan DPRD Kepri mengesahkannya
  • Mengeluarkan surat yang isinya menerangkan hal ihwal membatalkan relokasi/penggusuran Rakyat di Rempang Galang (16 Titik Kampung Tua)

Siapapun Mereka yang mau tergabung di Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga layak menjadi SDM Unggul Pelestarian Kebudayaan di Tanah Melayu Kepulauan Riau. Takbir!!!

(Redaksi/Ogi ‘Jhenggot”)