INTINEWS.CO.ID, OPINI – Ada orang yang mempercayai suatu mitos atau ramalan, dan ada juga yang tidak mempercayainya. Dari mitos atau ramalan punya beberapa petanda dari lini masa terpuruk bangkit kembalinya kejayaan nusantara.

Dari begitu banyaknya ramalan, salah satunya dari Raja Kediri yang cukup terkenal dengan ramalannya adalah “Jayabaya”. Berikut ini dirangkum dari beberapa situs web terkait mitos atau ramalan tentang negeri ini, yaitu:
- Akan lahir seorang pemimpin besar yang diidam-idamkan, yaitu Ratu Adil, yang dimaksud dalam ramalan Jayabaya adalah sosok yang bukan terikat oleh kepentingan politik dan Ia diluar kekuasaan pemerintahan. Namun Ia sosok yang punya kekuatan spiritual dan kebijaksanaan yang akan memakmurkan masyarakat.
Di beberapa versi ramalan Jayabaya, Ratu Adil diyakini akan lahir sekitar tahun 1400 Hijriyah atau kelahiran kurang lebih tahun 1979 Masehi. Siapakah sosok “Ratu Adil” tersebut? - Nusantara yang saat ini menjadi “negara Indonesia”, mempunyai sejarah (era kerajaan) punya dua kali masa kejayaan.
Baca juga: Jejak Sejarah Kerajaan Batak Kuno Di Balige
Siklus 7 (Tujuh) Angka Identik dari Mitos.
Kerajaan Sriwijaya, sebuah kerjaan yang pernah berdiri di Pulau Sumatera, kerajaan maritim yang sangat berpengaruh luas bukan hanya atas Sumatera, bahkan sampai Jawa, Kalimantan, Semenanjung Malaysia, Kamboja, Vietnam, Thailand Selatan dan Filipina.
Kerajaan Sriwijaya berdiri di abad ke-7, pada waktu itu ada seorang pendeta Tiongkok (I Tsing) menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya pada tahun 671 M dan bermukim di sana selama setengah tahun. Prasasti yang paling tua mengenai Sriwijaya juga berasal dari Abad Ke-7 yaitu prasasti Kedukan Bukit di Palembang.
Pada masa itu, Sriwijaya jadi pusat pembelajaran agama Buddha, yang ramai dikunjungi para peziarah dan tokoh-tokoh agama Budha. Sriwijaya menguasai baik dalam kekuatan militer di laut maupun perdangangan. Kesuksesan dan kemakmuran Kerajaan Sriwijaya dapat dilihat dari peninggalan candi-candi diantaranya;
- Candi Borobudur,
- Candi Kalasan,
- Candi Sewu,
- Candi Muaro Jambi,
- Candi Muara Takus,
- Biaro Bahal.
Kerajaan Majapahit, setelah kerjaan Sriwijaya sekitar 7 abad kemudian, yaitu pada abad ke-14 timbul Kerajaan Majapahit yang mengalami masa kejayaan, pada waktu masa Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada.
Menurut Kakawin Negarakertagama wilayah kekuasaan Majapahit bukan hanya Pulau Jawa, tapi sampai Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Semenanjung Malaysia, Singapura dan sebagian Filipina. Kerajaan Majapahit merupakan sebuah kerjaan yang sangat disegani oleh kerajaan-kerjaan di eranya. Kerajaan Majapahit menjalin hubungan dagang yang baik dengan Kerajaan Kamboja, Kerjaan Thailand, Kerjaan Birma, Kerajaan Vietnam dan Kerajaan Cina.
Bangunan peninggalan Kerajaan Majapahit, diantaranya yaitu;
- Candi Bajangratu,
- Candi Tikus,
- Candi Brahu,
- Candi Wringin Lawang,
- Candi Gentong,
- Candi Kedaton,
- Pendopo Agung,
- Kolam Segaran, dan lain-lainyanya.
Negara Republik Indonesia, jika melihat dari siklus kejayaan per 7 abad, di abad ke-7 (Kerjaan Sriwijaya), abad ke-14 (Kerajaan Majapahit), dan saat ini abad ke-21 (Negara Republik indonesia), apakah akan timbul kejayaan di RI?
Baca juga: “Bhinneka Tunggal Ika” Frasa Jawa Kuno Dari Abad Ke-14
Saat ini disebut abad ke-21, Nusantara yang sudah menjadi sebuah Negara yang merdeka (17 Agustus 1945) dengan nama Republik Indonesia (RI). Lalu, apakah percaya kejayaan RI jadi kenyataan di abad ini, abad ke-21 (mulai tahun 2000 masehi-2099 masehi)?
Sebelumnya mungkin kalian lupa bahwa sejak tanggal 18 Agustus 1945 hingga saat ini, tahun 2024, RI sudah 7 (tujuh) orang yang telah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, yaitu:
- Ir. Soekarno
- Soeharto
- Bacharuddin Jusuf Habibie
- Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
- Megawati Soekarnoputri
- Susilo Bambang Yudhoyono
- Ir. Joko Widodo (Jokowi)
Tanda-tanda ‘nyata’ apakah menujunjukkan faktanya akan terjadi bahwa kebangkitan kejayaan RI di abad ke-21 ini rakyat akan makmur sentosa? Apakah di kisaran tahun 2029 masehi -2045 masehi menjelang seratus tahun HUT kemerdekaan Republik Indonesia?
Namun, jika menurut ramalan tersebut sebelum bangkit kejayaan, negeri ini akan mengalami fenomena, diantaranya seperti:
- Zaman sudah berganti meskipun masih keturunan Mataram, negara bernama Nyakkrawati dan ibu kota di Pajang.
- Banyak pejabat jahat dan ganjil.
- Hukum dan pengadilan tidak berguna, keadilan tidak ada, yang benar dianggap salah dan yang jahat dianggap benar.
- Banyak janji (Pemimpin) tidak ditepati.
- Sejengkal tanah dikenai pajak.
- Banyak punya jabatan/berpangkat berani melanggar sumpah sendiri.
- Orang-orang saling lempar kesalahan.
- Yang jahat dijunjung-junjung, yang suci justru dibenci.
- Banyak orang hanya mementingkan uang, dari pada harga diri.
- Lupa jati kemanusiaan, lupa hikmah kebaikan.
- Banyak ayah lupa anak.
- Banyak anak berani melawan ibu, Menantang ayah.
- Saudara dan saudara tidak adil.
- Orang yang baik justru tersisih.
- Banyak orang kerja jujur justru merasa malu.
- Lebih mengutamakan menipu.
- Orang benar termangu-mangu, Orang salah gembira ria.
- Orang baik ditolak ditampik, Orang jahat naik pangkat.
- Orang berperilaku mulia dilecehkan, Orang berperilaku jahat dipuji-puji.
- Wanita hilang kehormatannya, perempuan hilang malu.
- Banyak janda melahirkan bayi.
- Laki-laki hilang jiwa kepemimpinan.
- Banyak perempuan ingkar pada suami.
- Banyak orang gonta-ganti pasangan.
- Mengaku suci, tapi palsu belaka.
- Banyak hujan salah musim.
- Perikemanusiaan semakin hilang.
- Banyak orang baik makin sengsara, sedang yang jahat makin bahagia.
- Orang salah dipandang benar, pengkhianat nikmat.
- Orang jahat naik pangkat, Orang yang lugu dibelenggu, Orang yang mulia dipenjara.
- Yang curang berkuasa, yang jujur sengsara.
- Yang curang jadi besar, yang jujur celaka.
- Si benar makin tertegun, Si salah makin sorak sorai.
- Yang sewenang-wenang merasa menang, yang mengalah merasa serba salah.
- Mulai perang tidak berakhir. Kemudian ada tanda negara pecah.
- Berperang dengan saudara.
Lalu, jika ditelusuri lagi dari mitos atau ramalan, Pemimpin selanjutnya tidak akan bertahan lama, dimasa penggantinya fenomena klimaks akan timbul, lalu pada akhirnya muncullah Ratu Adil yang diyakini kelahiran sekitar tahun 1400 Hijriyah atau kelahiran kurang lebih tahun 1979 Masehi.
Entahlah, apakah benar akan terjadi atau tidak akan pernah terjadi jika dilihat dari siklus 7 abad? #SosokBaik
(Redaksi/Ogi “Jhengghot”)