INTINEWS.CO.ID, PROV. KEPRI Kota Tanjungpinang, perjuangan Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga selalu konsisten mempertahankan pelestarian kebudayaan yang ada di seluruh tanah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus berlanjut totalitas sampai degup jantung terhenti. Pemerintah Provinsi Kepri dan Intelijen minta Lembaga Kesultanan Riau Lingga kedepankan audiensi tunda Aksi.

Pemerintah Provinsi Kepri Dan Intelijen Minta Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga Kedepankan Audiensi Tunda Aksi
Foto oleh Ogi “Jhenggot”, (10/8).

Para Laskar Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga berkumpul pada hari ini Kamis, 10 Agustus 2023, sekitar pukul 10.00 WIB, di salah satu kedai kopi di Batu (Km) 7, untuk membahas persiapan aksi memperjuangkan tolak menggusur Warga Rempang.

Baca juga: Sikap Tegas Pengurus Kesultanan Riau Lingga Di Tanjungpinang Tolak Indikasi BP Batam Menggusur Warga Rempang

Ketua Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga di Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, Syahrial Hendri bin Syahrin dalam kesempatannya pada hari ini Kamis, 10 Agustus 2023, di salah satu kedai kopi di Jalan Wiratno, mengatakan kepada awak media ini bahwa pembahasan persiapan aksi untuk tolak menggusur Warga Rempang tetap konsisten memperjuangkan pelestarian kebudayaan di Provinsi Kepri.

“Setelah pembahasan persiapan aksi memperjuangkan tolak menggusur Warga Rempang, Saya sebagai Ketua Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga di Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan dengan tegas tetap berjuang totalitas. Makanya Para Laskar Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga telah berkumpul hari ini untuk aksi Kita nanti secara konkret sesuai plan A dan B. Memang setelah Kami mencetuskan sikap Kami ini, akan lakukan aksi, sudah ada perwakilan dari Pemprov Kepri dan Intelijen silaturahmi dengan beberapa dari Pengurus di pertemuan terbuka” ungkap Syahrial.

Pemerintah Provinsi Kepri Dan Intelijen Minta Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga Kedepankan Audiensi Tunda Aksi
Foto atas, Tanda terima Surat dari Pemprov Kepri. Foto bawah, Para Laskar Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga telah berkumpul di salah satu kedai Kopi di Batu (Km) 7, bahas semua kebutuhan aksi nanti, (10/8). Foto, Ogi “Jhenggot”.

Lanjut Syahrial,

“Kami juga pada hari ini, barusan bertandang ke Kantor Gubernur Provinsi Kepulauan Riau di Dompak. Di kantor Kesbangpol Provinsi Kepri bersama Aparat Intelijen mengambil surat kesepakatan sehubungan rencana audiensi yang akan dilaksanakan antara Pemerintahan Provinsi Kepri dengan Kami, Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga. Maka ditetapkan audiensi dengan Gubernur Provinsi Kepri dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2023, pukul 10.00 WIB, bertempat di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Lt.3, Gedung A, Dompak, dengan jumlah peserta audiensi dari Kami sesuai yang telah disepakati,yang ditandatangani oleh Kepala Badan Kesatuan Bansa dan Politik Provinsi Kepulauan Riau, Raja Hery Mokhrizal, SH., MH,” terang Syarial, Ketua Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga di Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan ini.

Baca juga: Menghormati Dan Menjaga Keberlangsungan Masyarakat Hukum Adat Adalah Posisi Negara Dalam Pengelolaan SDA Di Wilayah Adat

Setalah itu, Mahyuddin Nadeak,SHI, sebagai Penasehat Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan mengatakan kepada Awak media ini bahwa aksi ini berjalan dengan tenang dan damai.

“Saya meminta kepada Gubernur Kepulauan Riau, tidak mengabaikan tuntuttan Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga ini. Semua ini bertujuan yang akan mengembalikan kemurnian khazanah ulayat adat Kepulauan Riau. Tadi di kantor Kesbangpol Kepri, Saya juga sudah berbicara sama perwakilan Intelijen bahwa aksi Kami di tanggal 14 atau 17 Agustus nanti dapat berjalan dengan tenang dan damai,” ungkap Pak Ustadz Mahyuddin Nadeak, yang juga sebagai bendahara umum Forum Komunikasi Mubaligh Kota Tanjungpinang.

Zuanda Ricardo yang juga merupakan sebagai Humas di Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan turut berkomentar kepada Awak media ini,

“Saya selaku Humas Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga berharap agar Pemerintah Provinsi Kepri, Gubernur Provinsi Kepulauan Riau dapat lebih memperhatikan masyarakatnya, utamakan demi kepentingan rakyat, permintaan dari rakyatnya tanpa ada berkepihakkan politis atau oligarki. Perihal yang perlu diketahui warga Kepri, ingat di Rempang itu tidak ada 1 jengkal pun tanah Kami yang di Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan” jelas Rico.

Ketua Lembaga Adat Kesultanan Riau Lingga di Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, Syahrial Hendri bin Syahrin mengatakan bahwa Tuan Pemangku Adat Kesultanan Riau Lingga, Yang Mulia Tengku Muhammad Fuad juga memberitahukan kepada Saya bahwa Beliau dihubungi dengan Intelijen dalam rangka bersilaturahmi.

Menutup wawancara dengan Awak media ini, Syahrial Hendri bin Syahrin mengatakan; “Tidak ada Perjuangan tanpa Pengorbanan, biarkan Masyarakat di Kepri bahkan Pemimpin Negara ini melihat aksi Kami sesuai membela yang termaktub Konstitusi Negara ini, Semoga Allah meridhoi, Takbir!!!”.

“Lembaga bersih, Nyawanya suci
Berseru kepada Putra dan Putri
Diam di tindas atau lawan dengan aksi
Bela Bangsa, Adat, dan Tanah Negeri”

“Hendak makan Si limau purut,
Tapi sayang terimbun Jerami,
Embun setitik jatuh ke laut,
Jangan pikir tak jadi Tsunami”

(Redaksi/Ogi “Jhenggot”)