INTINEWS.CO.ID, WISATA&KEBUDAYAAN – Indonesia itu Negara terindah di Khatulistiwa dengan berbagai pesona alam, ragam budaya dan kesenian yang dimilikinya. Salah satu bagian yang mempesona Indonesia adalah Sulawesi Utara, Provinsi yang terletak persis di ujung bagian utara Pulau Sulawesi yang beribukota-kan Manado.
Provinsi Sulawesi Utara dengan memiliki sekurangnya 14 suku bangsa, dan satu tarian yang cukup terkenal sampai berbagai daerah di Indonesia yaitu tarian Poco-Poco, dan juga ada alat musik dari daerah ini, yaitu:
- Arababu
- Oli
- Salude
- Sasesahang
- Kolintang
Kolintang diyakini berasal dari daerah Minahasa, Sulawesi Utara. Pembuatan Kolintang menggunakan kayu yang ringan namun berstruktur kuat/keras seperti kayu Cempaka, atau kayu Waru. Asal nama Kolintang juga berasal dari suara yang dihasilkannya, yakni:
- tong (suara rendah)
- ting (suara tinggi)
- tang (suara biasa)
Kolintang saat ini, digunakan untuk mengiringi upacara adat, pertunjukan tari, pengiring nyanyian, juga pertunjukan musik. Tapi menurut sejarahnya alat musik Kolintang sudah ada sejak zaman dahulu dan digunakan masyarakat untuk upacara ritual adat yang berhubungan dengan pemujaan roh leluhur.
Alat musik Kolintang awalnya hanya terdiri dari beberapa potong kayu yang diletakan dan di susun berjejer di atas kedua kaki pemainnya. Kemudian dikembangkan menggunakan alas yang terbuat dari dua batang pisang.
Kolintang mulai menggunakan peti resonator sejak Pangeran Diponegoro berada di Minahasa. Konon pada saat itu peralatan Gamelan juga dibawa oleh rombongannya. Sesudah perang dunia ke 2, alat musik Kolintang mulai dikembangkan lagi dari segi nada yang dihasilkan lebih mengarah ke susunan nada musik universal.
Alat musik Kolintang merupakan jenis alat musik tradisional terbuat dari kayu yang dipotong sesuai dengan ukuran dan di susun di atas alas kayu yang berfungsi sebagai resonator. Kayu yang digunakan untuk balok Kolintang biasanya terbuat dari kayu khusus yang agak ringan tapi cukup padat dan serat kayunya tersusun sedemikian rupa membentuk garis-garis sejajar. Kayu yang digunakan biasanya merupakan kayu:
- telur
- bandaran
- wenang
- kakinik
- kayu sejenisnya
Baca juga: Musik Tradisional dari SIKKA-NTT ‘Gong Waning’
Pada saat ini, alat musik Kolintang terbagi menjadi beberapa jenis yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut terlihat dari suara yang dihasilkannya. Jenis alat musik Kolintang terdiri dari 9 jenis, yaitu:
- loway (bass)
- cella (cello)
- karua (tenor 1)
- karua rua (tenor 2)
- uner (alto 1)
- uner rua (alto 2)
- katelu (ukulele)
- ina esa (melodi 1)
- ina rua (melodi 2) dan ina taweng (melodi 3).
Baca juga: ‘TARI PASAMBAHAN’ Tarian Budaya dari Sumatera Barat
Alat musik kolinang adalah dengan cara dipukul menggunakan stick khusus. Agar suara yang dihasilkan terdengar bagus maka di unjung stick biasanya di beri bantalan kain, seperti halnya alat pukul musik Gamelan. Stick yang digunakan biasanya terdiri dari tiga stick yang di beri nomor tersendiri:
- Stick nomer satu biasanya digunakan di tangan kiri,
- sedangkan nomer dua dan tiga dipegang di tangan kanan.
- Khusus untuk stick dua dan tiga biasanya dipasang di sela-sela jari sesuai dengan accord yang dimainkan.
Sama halnya dengan alat musik pada umumnya, alat musik Kolintang mempunyai accord sendiri yang di pukul secara bersamaan. Namun untuk jenis Kolintang bass dan melodi biasanya dimainkan tanpa accord, namun disesuaikan dengan nada yang diinginkan sehingga untuk memaikannya hanya butuh dua stick saja.
Pada saat ini fungsi Kolintang lebih bervariasi, baik dimainkan untuk pengiring tari, lagu, atau dimainkan secara orkestra. Dalam pertunjukan musik Kolintang biasanya semua jenis alat musik tersebut dimainkan secara padu sehingga menghasilkan nada yang pas dan enak didengar. Namun untuk kalangan profesional biasanya hanya menggunakan 6 alat saja sudah bisa menghasilkan suara yang lengkap.
Dalam pertunjukan biasanya semua jenis musik Kolintang disusun dengan formasi tertentu agar menghasilkan perpaduan nada yang pas dan agar mudah di kombinasi. Untuk susunan lengkap biasanya pada bagian depan diisi oleh melodi. Lalu pada bagian belakang kiri biasanya diisi dengan bass. Sedangkan bagian belakang kanan diisi dengan cello. Untuk alat lain biasanya tergantung lebar panggung yang digunakan dengan memperhatikan fungsi tenor dan alto.
Itulah Indonesia, Negeri tercinta yang memiliki jutaan keanekaragaman suku, ras, budaya, bahasa, adat istiadat dan lain-lainnya.
(Redaksi)