INTINEWS.CO.ID, PERS RILIS INSTITUSI – SIARAN PERS NO. 109/HM/KOMINFO/06/2019
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengajak seluruh warganet untuk memanfaatkan momentum Idulfitri 1440 H untuk tidak lagi menyebarluaskan hoaks dan saling memaafkan. Bahkan ia mendorong agar setiap orang cepat membalas permintaan maaf melalui media sosial.
“Justru dalam rangka lebaran ini saya mengajak semuanya memanfaatkan momentum ini untuk tidak menyebarkan konten yang negatif. Jangan kita sebarkan hoaks. Justru ini lebaran, lebih baik kita posting minta maaf yang meminta maaf itu adalah orang yang mulia tapi lebih mulia lagi orang yang memberi maaf,” jelasnya dalam Silaturahmi dan Gelar Griya (Open House) di Rumah Dinas Menteri Kominfo, Jalan Widya Chandra, Jakarta, Rabu (05/06/2019).
Ketika berbincang dengan pekerja media yang menghadiri acara Silaturahmi, Menteri Rudiantara mendorong warganet agar cepat mengikuti dan membalas jika ada akun media sosial yang mengunggah konten minta maaf. Terutama yang mungkin pernah berbeda pendapat atau pandangan.
“Jadi kalau ada yang posting minta maaf cepat-cepat kita follow. Kita kan ada twitter, ada twit yang kita tahu yang selama ini mungkin berbeda sama kita, kita cepat-cepat balas kita maafkan. Kita yang memaafkan lebih mulia daripada yang minta maaf tapi meminta maaf pun itu sesuatu yang mulia. Jadi jangan sungkan-sungkan, pil minta maaf Kita masih banyak. Masih beransel-ransel, ya udah kita kasih aja pil maaf kita,” ungkapnya.
Menteri Kominfo menegaskan kembali tentang semangat silaturahmi yang harus ditumbuhkan setiap hari. Selain itu juga mendorong setiap orang dapat memberikan maaf kepada sesama agar Indonesia lebih maju.
“Tamu disini banyak, ada duta besar, ada pengusaha, ada masyarakat dari Papua, Manado, dari mana-mana pokoknya. Jadi saya berharap justru bukan berarti kita harus silaturahmi tiap hari tapi semangat silaturahmi, semangat halal bihalal. Semangat untuk meminta maaf itu sangat mulia dan lebih mulia kalau memberi maaf. Semangat itu yang kita pelihara terus dari waktu ke waktu insya Allah kita Indonesia tambah maju,” tuturnya.
Makna Lebaran
Lebaran bagi Menteri Kominfo dimaknai sebagai silaturahmi. Waktu yang dapat dimanfaatkan guna meningkatkan ukhuwah islamiyah, wathaniyah dan insaniyah. “Kalo makna lebaran sih sama saja. Kita silaturahmi, yang diutamakan adalah ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah iya. Bukan cuma yang beragama muslim yang hadir, dan ukhuwah insaniyah. Tidak dibedakan selama dia makhluk Tuhan ya sudah kita silaturahmi. Itu aja gak ada yang beda,” jelasnya.
Mengenai makanan saat lebaran, Menteri Rudiantara menyebut tidak ada hal yang khusus. Bahkan, Rudiantara sering menanyakan kepada tamunya mau makan apa?
“Gini aja, yang akan menikmati itu kan bukan saya, perut saya terbatas. Yang menikmati itu ya tamu-tamu yang datang. Jadi saya selalu katakan tanya aja ke yang mau datang maunya makan apa nanti saya sediakan,” ungkapnya.
Pagi ini, usai shalat idulfitri sekitar pukul 06.30 di Istiqlal, Menteri Kominfo berangkay ke Istana Negara Pukul 09.30 untuk mengikuti gelar griya dengan Presiden. Setelah itu silaturahmi menuju sanak keluarga di kawasan Menteng, Jakarta Pusat dan Widya Chandra sekitar pukul 11.30.
“Karena orang tua sudah tiada, jadi okoknya ke rumah tante, ke rumah kakak lanats menuju kediaman rumah dinas ini,” jelasnya.
Dari Gelar Griya Presiden
Menteri Kominfo berkisah mengenai pelaksanaan gelar griya dengan Presiden Joko Widodo. Menurutnya pelaksanaan gelar griya itu berlangsung dalam suasana yang akrab dan egaliter.
“Itulah presiden kita Pak Jokowi, yang tidak ada sekat dengan masyarakat. Contohnya sederhana, pengumuman protokol itu jam 9 sampai dengan jam 10 itu Kabinet kemudian para duta besar, pejabat negara tapi ada juga tuh masyarakat, pengusaha yang ini nyampur ya nggak apa-apa kita juga ngantre udah biasa itu loh,” ujarnya.
Bahkan Menteri Rudiantara menceritakan antrean sudah jadi hal yang biasa di kalangan duta besar, pejabat dan kepala lembaga lainnya. Bahkan menurutnya anak Presiden pun ikut antre.
“Anaknya presiden juga ngantre. Itulah Pak Jokowi yang tidak membuat perbedaan walaupun jam 9 sampai jam 10 itu pejabat negara, duta besar, kementerian/lembaga, atau pejabat-pejabat negara lainnya. Kemudian jam 10 sampai jam 12 masyarakat, pengusaha juga banyak yang datang, masyarakat juga ada bahkan saking ramainya rela pada antre. Gak jadi masalah karena kita juga udah terbiasa antre kan?” tuturnya.
Presiden, menurut Menteri Kominfo hanya menggelar silaturahmi saja. Tidak ada acara khusus wawancara dengan pekerja media. “Gak ada. Cuma silatirahmi aja salaman. Malah gak ada interview Pak Jokowi, di sini masih ada lho,” ungkap Rudiantara disambut dengan gelak tawa pekerja media yang hadir.
Menteri Kominfo menyampaikan pesan Presiden yang intinya menyebut lebaran saat untuk silaturahmi dan saling memaafkan.
“Pesannya ya cuma lebaran, lebaran, dan lebaran. Cuma pesan lebaran saya terjemahkan mumpung suasananya lebaran kita posting yang bagus-bagus yang positif, jangan hoaks, jangan berita sesat, berita bohong apalagi yang menghasut. Masa lebaran-lebaran kita bikin dosa? Ayo manfaatkan jangan cuma pas lebaran aja tapi upayakan lebaran tiap hari, tiap hari posting yang positif!” tandasnya.
(Sumber foto&berita, https://www.kominfo.go.id/content/detail/19134/siaran-pers-no-109hmkominfo062019-tentang-idulfitri-momentum-tak-sebarkan-hoaks-dan-saling-memaafkan/0/siaran_pers)