INTINEWS.CO.ID, WISATA&KEBUDAYAAN – Keanekaragaman yang dimiliki di setiap daerah di Indonesia mempunyai keindahan yang tak ternilai. Salah satu daerah yaitu Desa Tenun Sukarara, destinasi untuk Mengenal Tenun dan Songket Lombok.

Keindahan tidak tercipta dari satu warna, melainkan dari rangkaian beberapa warna. Warna-warna di rajut dengan keteraturan, membentuk motif-motif khas. Keindahan itu tampak dari kain-kain tenun yang dibuat oleh masyarakat di Desa Sukarara.

Baca juga: Pemerintah Akan Perbaiki Rumah Adat Batak Samosir, Pengembangan Wisata

Desa Sukarara merupakan sebuah desa yang sudah menjadi ikon budaya di Pulau Lombok dalam hal tenun-menenun. Desa tersebut terletak di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sukarara dapat dicapai dari Mataram dengan jarak 25 Km (waktu tempuh’nya sekitar 30 menit perjalanan darat).

Desa Sukarara terkenal akan hasil tenun dan songket. Hasil kainnya telah tersebar hingga ke mancanegara. Hal itu karena kain yang dihasilkan masyarakat Sukarara memiliki kualitas tinggi. Salah satunya tampak dari warna kain yang tidak mudah luntur. Warna kain didapat dari pewarna alami. Contohnya, warna coklat-kemerahan dari pohon mahoni, coklat muda dari batang jati, coklat tanah dari biji asam, coklat tua dari batang pisang busuk, dan warna ungu dari kulit manggis dan anggur.

Baca Juga: Tokoh Organisasi Papua Merdeka diberi award oleh Dewan Kota Oxford-Inggris, Pemerintah RI kecam itu

Menenun adalah adat-istiadat masyarakat Desa Sukarara, turun-menurun dari generasi ke generasi. Para penenun  umumnya perempuan. Mereka dilatih sejak masih kecil karena kemahiran menenun adalah syarat wajib menikah. Perempuan yang tidak dapat menenun tidak diperbolehkan menikah. Di bagian depan rumah, mereka biasanya duduk bersama-sama di hadapan alat tenun masing-masing.

Kualitas kain tidak perlu diragukan. Selain warna, hal yang membuat tenunan masyarakat Desa Sukarara berkualitas tinggi adalah benangnya. Mereka menggunakan benang katun, sutra, sutra emas, dan sutra perak sehingga kain yang dihasilkan terasa halus dan nyaman untuk digunakan. Kain tenun Desa Sukarara memiliki motif yang khas. Kekhasan itu digambarkan dengan motif rumah adat, lumbung, dan tokek. Selain itu, terdapat motif lainnya seperti cungklik dan keker.

Baca Juga: Sakit?. Rp6,5 Triliun ‘Suntik’ PLN Dari Pemerintah

Harga kain yang ditawarkan bervariasi. Kain selendang memiliki harga mulai Rp.25.000. Sementara itu, harga baju dari kain tenun dapat mencapai Rp.3.000.000 namun tidak perlu khawatir karena harga tersebut sebanding dengan proses pembuatan dan kualitas kain.

Selain menikmati hasil kain, juga dapat melihat-lihat rumah tradisional Suku Sasak. Rumah tradisional di sana masih terjaga dengan sangat baik. Para pengunjung biasanya menjadikan rumah tersebut sebagai latar berfoto.

@Sumber berita, https://pesona.travel/keajaiban/3567/desa-tenun-sukarara-destinasi-untuk-

(Redaksi).