INTINEWS.CO.ID, PENGETAHUAN – Adalah menjadi suatu yang penting atau banyak untungnya bagi Kita mengetahui cara hitung satuan Volt dan Watt juga Ampere listrik Konsumen rumah tangga.
Masih banyak khalayak ramai yang tidak mengetahui bagaimana cara menghitung pemakaian listrik di rumahnya. Bukan hanya itu saja, terkadang banyak orang awam yang hanya membeli peralatan rumah tangganya yang menggunakan listrik (alat-alat elektronik) tanpa melihat terlebih dahulu berapa Watt batas kemampuan listrik di rumahnya. Sehingga ketika membayar listrik bulanan kaget melihat membengkaknya taguhan listrik, atau bahkan terjadinya bahaya kebakaran rumah akibat terjadinya percikan api.

Kenapa Satuan Listrik Bukan Watt Tapi VA
Adalah penyebutan yang salah (keliru) dalam penyebutan daya listrik di “PLN”, diantaranya seperti; 450 Watt, 900 Watt, 1300 Watt dan seterusnya. Penyebutan yang benarnya; 450 VA, 900 VA, 1300 VA dan seterusnya.
Jadi menyebut daya listrik 900 jangan “Watt” tetapi “VA” (Volt Ampere). Kenapa VA? Karena PLN memberikan daya ke konsumen itu adalah Daya Semu (VA) bukan Daya Aktif (Watt).
Terdapat 3 jenis Daya listrik AC (Bolak Balik), yaitu:
- Daya Semu (S)
- Daya Aktif (P)
- Daya Reaktif (Q)
Daya Semu (S)
Daya Semu dengan simobl (S), daya semu adalah daya nyata yang diberikan oleh PLN kepada konsumen. Satuan daya semua adalah VA (Volt Ampere). Lihatlah rekening listrik, Disana akan tertulis Daya 450 VA, 900 VA, 1300 VA dan seterusnya, bukan tertulis 900 watt dan yang lainnya.
Pengertian VOLT (Voltage) biasanya disebut “Tegangan” adalah standar satuan listrik yang menunjukan atau menerangkan sebuah nilai tegangan dalam listrik, Alat pengukur Volt atau Tegangan ini dengan alat yang bernama Voltmeter atau Multitester.
Volt /Tegangan ada 2 tipe (karekter) yang berbeda, yaitu:
- Tegangan AC atau di sebut tegangan bolak-balik.
- Tegangan DC (Direct Current) atau bisa di sebut dengan tegangan searah.
Contoh peralatan rumah yang merupakan Tegangan AC, diantaranya:
- TV menggunakan sumber tegangan 220V AC
- Tempat Masak Nasi (Rice Cooker) menggunakan tegangan 220V AC
- Motor Pompa Air menggunakan sebuah tegangan 220V AC
Contoh peralatan rumah yang merupakan Tegangan DC, diantaranya:
- Jam Dinding atau jam tangan menggunakan tegangan DC sebesar 1.5V yang berasal dari battery
- Smart Phone/Hp menggunakan tegangan DC sebesar 3,7 – 5V, yang berasal dari battrey Hp
- Lampu LED pada sepeda motor menggunakan tegangan DC sebesar 12V yang berasal dari accu atau kiprok.
Daya Aktif (P)
Satuan Daya Aktif adalah Watt. Merupakan daya yang sebenarnya dibutuhkan oleh beban. Lihat di keterangan pada semua peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik, pasti ada tertulis “Watt”
Daya Reaktif (Q)
Daya reaktif merupakan daya yang dibutuhkan untuk pembentukan medan magnet atau daya yang ditimbulkan oleh beban yang bersifat induktif. Satuan Daya Reaktif adalah “VAR” (Volt Amper Reaktif).
Perlu di ingat bahwa pelanggan (Konsumen) Listrik di rumahan “VAR” tidak di hitung (hanya menggunakan KWH Meter), tapi untuk Konsumen besar seperti Pabrik atau industri ada VAR dan KWH Meter.
Diketahui :
Arus (Ampere), rumusnya:
I = V / R
- A
- mA
Pengertian Daya (Watt)
Watt adalah sebuah satuan yang menunjukan sebuah nilai daya atau power bisa juga dibilang kapasitas listrik. Lampu LED yang di pakai di rumahan mempunyai sepesifikasi 220V 6W (Watt), jadi kapasitas Lampu LED tersebut adalah 6 Watt. Jadi semakin besar Watt pada lampu LED tersebut semakin terang lampu tersebut atau semakin banyak lumens yang dihasilkan.
Daya (Watt), rumusnya:
P = I x R x I
atau
Untuk Satuan Ampere, Watt dan Volt
1 Ampere berapa Watt
P = V x I
P = 220 x 1
P = 220 Watt
Jika tegangan (V) yang digunakan adalah 220 V, maka 1 Ampere = 220 Watt.
1 Ampere berapa Watt 1 Phase
P = V x I
P = 220 x 1
P = 220 Watt
Jika tegangan (V) yang digunakan adalah 220 V Phase dan Netral, maka 1 Ampere = 220 Watt.
1 Ampere berapa Watt 3 Phase
P = V x I x Cos Phi
P = 380 x 1 x 0.9
P = 342 Watt
Jika tegangan (V) yang digunakan adalah 980 V Phase R dan Phase S, maka 1 Ampere = 342 Watt.
10 Ampere berapa Watt
P = V x I
P = 220 x 10
P = 2200 Watt
Jika tegangan (V) yang digunakan adalah 220 V Phase dn Netral, maka 10 Ampere = 2200 Watt atau 2,2 KW.
16 Ampere berapa Watt
P = V x I
P = 220 x 16
P = 2200 Watt
Jika tegangan (V) yang digunakan adalah 220 V Phase dan Netral, maka 16 Ampere = 3520 Watt atau 3,52 KW.
1 Volt Berapa Watt
P = V x I
P = 1 x 25
P = 25 Watt
Jika Ampere yang digunakan adalah 25 Ampere, maka 1 Volt = 25 Watt.
12 Volt berapa Watt
P = V x I
P = 12 x 25
P = 300 Watt
Jika Ampere yang digunakan adalah 25 Ampere, maka 12 Volt = 300 Watt.
220V berapa Watt
P = V x I
P = 220 x 0.5
P = 110 Watt
Jika tegangan (V) yang digunakan adalah 220 V Phase dan Netral, maka 0.5 Ampere = 110 Watt.
Bagaimana cara mengetahui menkonversi Daya Semu (VA) ke Daya Aktif (Watt), dengan kata lain untuk mengatahui bagaimana cara menghitung Volt ke Watt, sebagai berikut :
Contoh Soal:
Sebuah rumah dengan Daya 1.300 VA. Mampu membebani pemakaian sampai berapa Watt daya rumah tersebut?
Jawab:
Rumusnya:
P = V X I X Cos ø
P = Watt (Daya Aktif)
V = Voltase (Tegangan)
I = Ampere (Arus)
Cos ø = Power Faktor
= 220 X 6 X 0.8
= 1056 Watt
Jadi Listrik di rumah dengan Daya 1.300 VA, terdapat Daya Aktif maksimalnya adalah 1056 Watt. Jika pemakaian di rumah melebihi 1056 Watt maka MCB akan ‘Trip’ (turun). Jika hal ini terus sering terjadi maka akan bisa membahayakan (terjadinya kebakaran rumah).
Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca Berita Online www.intinews.co.id
@Sumber berita, dari berbagai literatur situs web
(Ogi “Jhenggot”/Redalksi)